Sabtu, 11 Mei 2019

Khayalan dalam malam

Malam terasa sepi, angin bertiup masuk kerelung-relung kulit ini melewati pori-pori dan akhirnya sampai pada ulu hati, kulihat sekitar tak ada seorang pun yang lewat atau sekedar berhenti duduk untuk melepas penat setelah seharian bergumul dengan aktivitas keduniawiannya. Bulan tampak sedang merenung, karna dia tak kunjung mendapatkan pasangan, temanya hanyalah kumpulan para bintang yang silih berganti mendapinginya, datang dan pergi mengantikan posisi di hatinya. Sama sepertiku yang tak kunjung mendapatkan kekasih, semua silih berganti, datang pergi, tak ada satupun yang menetap dan menyatakan akan mengisi kesendirian hatiku untuk selamanya, berdiam dalam benakku dan selalu berputar di keningku.


Tanpa kusadari aku sudah cukup lama duduk dan melamun sendirian, waktu sudah melewati tengah malam, dan suasana semakin mencekam, seketika seperti kuburan para dewa, padahaldi tengah keramaian. Akhirnya aku beranjak dari tempat duduk, dan sadar bahwa segala khayalan untuk mendapatkan seorang kekasih takkan pernah menjadi nyata, aku bangun dari lamunan dan segera bergegas untuk pulang, jalananpun terasa begitu asing, gelap mengalahkan semuanya, warna-warni di pagi hari tertutup oleh kelamnya malam yang amat hening.

Semua lamuanan meningsing pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak. namun dibalik semua itu aku ingin hidup dalam lamunan dan khayalan untuk selamanya,  karena dalam dunia khayalan aku bisa bebas menjadi apa saja yang kuinginkan, bergerak semaunya tanpa ada batasan norma apapun yang membelenggu dan mengikat. Laksana burung yang terbang jauh tanpa batas, menembus batas cakrawala, menari-nari di birunya langit, tanpa berpikir kapan saya harus turun dan merayap ditanah.

Aku tidak ingin hidup dalam semua kebohohongan ini, semua realitas yang remuk ini seakan mengepung diriku. Aku seperti burung dalam sangkar, terbang tak pernah sampai kemanapun, sesaampainya aku di rumah aku bertanya ke diriku sendiri. “ sudahkah kau temukan apa yang kau cari?” Aku jawab saja  “ semua sudah ketemukan, dan itu yang paling kucari selama ini”

Aku kembali melamun dan ingat perkataan salah satu temanku di kampus namanya Hendra, dia bilang aku harus secepatnya punya kekasih agar tidak selamanya hidup di dunia imajinasi “kamu memang seharusnya sudah punya pacar agar hidup kamu tidak hanya di dunia ide” aku tertawa mendengar ucapanya, bukankah plato menyatakan bahwa dunia yang paling kekal itu adalah dunia ide.

Dia bilang itu hanya sebatas teori yang tak bisa di buktikan karna pernyataan plato itu bersifat spekulatif atau untung-untungan belaka. Filsafat memang spekulatif, tapi apasalahnya mempraktekan apa yang pernah kita pelajari.  Seketika lamunanan ku berhenti.

Aku kembali menghanyal melamun, dan memikirkan semua yang tak mungkin aku dapat dalam dunia ini, keliahatanya apa yang di katakana Hendra tempo hari ada benarnya juga bahwa aku harus mempunyai seorang kekasih agar  tak selamanya hidup dalam pikiranku sendiri, mungkin ada benarnya juga, kalau aku memang harus mempunyai pasangan agar otakku seimbang, jadi tidak tau, kapan waktunya menghayal mengikuti imajinasi dan waktunya hidup dalam kenyataan yang sesungguhnya.

Otak ini tak kuasa menahan alam bawah sadar yang terus saja berusaha keluar, lamunan kembali menyeruak di keningku, dan kali ini sesuatu yang sangat tidak kuinginkan datang.

Aku membayangkan diriku sendiri juga sebagai fiksi, jangan-jangan aku ini juga bentuk khayalan orang, sama seperti novel karangan Joestin Gaarder yang berjudul  Dunia Shopie  yang menceritakan tokoh fiksi di dalam fiksi yang berusaha melawan terhadap pengarang pertamanya, “ah mungkin saja sepeti itu” gumamku dalam keheningan,  “lalu siapa manusia yang sebenarnya?’’ adakah pengarang dari semua ini, mungkin saja bukan hanya aku melainkan semua yang ada dalam realitas ini adalah karangan fiktif belaka, “jika hal itu benar adanya, lantas siapa yang menjadi dalang dari semua ini?” semua pertanyaan itu muncul begitu saja.

dan aku sadar bahwa aku belum tidur sedetikpun, semalaman ini aku hanya melamun dan menghanyal tanpa arah. Tapi ada sesuatu yang masih membuat aku penasaran dari semua pertanyaan yang ku ajukan tadi, kepada siapa aku harus mengajukan pertnyaan-pertanyaan tersebut. Tak lama kemudian seakan aku mendapatkan jawaban atas semuanya, aku dan dunia serta segala isinya ini adalah karangan dari sang maha pengarang  yaitu ALLAH yang dialah yang mengarang dari segala bentuk dan realitas ini, aku bersiap untuk memulai mimpi yang akan kubuat di Pulau Kapuk entah mimpi apa, apa aku bermimpi tentang wanita yang aku kagumi saat ini tanpa dia tau atau mimpi yang lain....


Saat ini biarlah aku mengagumi dia tanpa dia tau, biarlah rasa ini tetap ada tanpa harapan-harapan supaya tetap murni menjadi rasa yang didamba-dambakan manusia...

Minggu, 17 Maret 2019

apakah memang begitu kuliah?

jujur saya termenung melihat itu. deretan mahasiswa duduk rapi tanpa bantahan. potongan mereka hampir mirip. menjatuhkan pandangan pada kelas seperti sebuah titah: diamlah maka kamu akan mendapatkan pengetahuan, seakan pengetahuan itu bisa menjelma dalam ruang yang sunyi tak ada berisik dan tak bergerak. lalu mahasiswa diperkenalkan dengan disiplin. sebuah aturan ditegaskan: masuklah dengan tertib, capai nilai tertinggi dan berbusana yang sopan. lazim situasi ini dengan sebutan latihan jadi kaum profesional.

   tapi apakah memang begitu suasana kuliah?
kuingin kembali ke dasawarsa 1940. masa dimana sebuah bangsa sedang menjeput mimpinya. masa dimana golongan mahasiswa menjadi punya status istimewa. elite baru yang tampil dengan cita-cita kemanusiaan. 
mereka kebayakan tinggal diasrama dengan tabiat yang unik, asrama yang merupakan forum bagi diskusi-diskusi intens dan agak tertutup dan menjadi pusat solidaritas....
suasananya pasti gaduh dan penuh kejutan. debat dan olah gagasan menjadi suatu yang menggairahkan. maklum mungkin  itu karena keadaan bangsa yang butuh gagasan dan sedang menghadapi berbagai ancaman.

  jangan pernah kau bilang mahasiswa itu agen perubahan jika melihat sikapmu hari ini
   adakah kamu merasa marah atas pengumuman dihalaman kuliah yang bunyinya masam: mahasiswa dilarang pakai kaos dan sandal dipintu masuk? bukankah sebaiknya mereka manganjurkan mahasiswa baca buku dan sibuk diskusi ketimbang ngurus pakaian apa yang pantas dipakai. sebenarnya siapa dirimu mahasiswa?
  mengapa kamu hanya ikuti saja perkataan dosen yang tidak ada mutunya dan membuatmu tidak berani? sebenarnya apa yang kau alami dikampusmu sekarang ini?

   mari kita putar ulang sejarah. siapa yang memberi soekarno inspirasi untuk memerdekakan republik ini? apa yang diajarkan pada hatta sehingga punya pandangan progres tentang ekonomi kerakyatan? tumbuh dalam pendidikan macam apa soewardi soejadiningrat mampu membuat tulisan yang provokatif? judulnya saja memukau "andai saya orang belanda". 
   Lebih jauh cobalah tanyakan pengalaman apa yang membawa tan malaka benci pada kuasa koloni?. kondisi pendidikan apa  yang dulu mampu melahirkan anak-anak muda yang punya kemauan baja?.
   
   sekarang saya ingin kalian berfikir dengan otak yang diberikan tuhan padamu. 
apa ada lomba riset dikampus yang meminta mahasiswanya untuk melihat kenapa orang miskin bisa menerima keadaan? mana ada lomba debat yang mengangkat topik tentang bagaimana menurunkan pemimpin brengsek dinegeri ini? tolong sebutkan apa ada lomba karya tulis ilmiah yang mengangkat topik soal cara meruntuhkan kapitalisme?  coba tengok adakah polling mahasiswa yang mengusut tentang kemalasan dan kebodohan dosennya? 
sejauh ini adakah penelitian yang mencoba menggali dampak positif demo mahasiswa?.
kalau mau dirangkum semua jawaban pastilah topik tersebut tidak ada dalam kenyataan sekaligus dalam benak petinggi kampus. buat apa membuat riset yang akan menggungcang tatanan dan mengubah keadaan.
   jika disebut bahwa jaminan kebebasan kampus sudah lama diproklamasikan, tradisi ilmiah diperdengarkan dan budaya tulis dirayakan. 
semua itu bohong! mana ada kebebasan jika perbangkangan sedikit saja sudah diberi hukuman,  dimana tradisi ilmiah ada jika kesadaran kritis saja dianggap atheis. mana ada budaya tulis dihidupkan jika dosenya tidak membuat karya ilmiah. 
singkatnya sekarang kebebasan dijamin asal dalam pengendalian, kritik diperkenankan asal bisa dilumpuhkan, lalu keberanian dibolehkan asal sesuai batasan. 
tradisi naif telah menjerumuskanmu wahai penerus bangsa. 
hilanglah kehormatan mahasiswa muda dan jatuhlah dirinya seperti yang digambarkan oleh benhard shaw:

maka anak-anak muda itu dicemari oleh kompromi yang kotor, memburuk karena oputunisme, bulukan karena sikapnya yang lamban, tidak karuan bentuknya karena ditarik kesana-kemari dan busuk oleh perembesan....

Rabu, 27 Februari 2019

Polemik KTM multifungsi


Hidup mahasiswa...!!
Hidup mahasiswa...!!
Hidup mahasiswa...!!

Assalamualaikum wr wb..!!
Jangan teman2 bilang kita ini mahasiswa adalah agen perubahan jika melihat sikapmu hari ini acuh terhadap kebijakan kartu multifungsi yang saat ini viral dikalangan mahasiswa baru 2018 universitas trunojoyo madura..

Pembuatan kartu tanda mahasiswa yg merupakan hak peserta didik diselenggarakan dengan kebijakan baru, dimana ktm dengan kartu perpustakaan dijadikan satu ditambah lagi dengan fungsi atm.
Seharusnya kartu itu dibuat tanpa membayar alias gratis. Tetapi,pada saat ini mahasiswa baru 2018 dibebani oleh pembayaran 100 ribu dan ini di luar pembayaran ukt.

Padahal sudah jelas dalam peraturan menteri riset,teknologi dan perguruan tinggi no 22 tahun 2015 pasal 8. Bahwa "PTN dilarang memungut uang pangkal dan pungutan lainnya selain ukt dari mahasiswa baru program sarjana atau diploma" dari hal ini sudah jelas ada pelanggaran aturan oleh kampus dan juga merugikan mahasiswanya.

Mari teman2 sadar dan ikut andil dalam mengkritiki kebijakan pimpinan kampus yg secara sepihak ini, tidak ada sosialisasi apapun dan agarmenghapus kebijakan pembuatan indentitas berbayar ini..

Tuan-tuan yg berada di gedung pencakar langit ini, mana kewajibanmu sebagai pemimpin untuk memberikan sosialisasi dan juga plan-plan (rancangan) saluran dari kartu multifungsi ini kepada kita.. Tuan, apakah tuan memandang mahasiswa baru 2018 lemah.!, jadi tuan menganggap tidak perlu pemberitahuan.

Teman2 mari satukan kembali kekuatan mahasiswa sebagai pendobrak kemapanan dan penghancuran tirani. Kelak sejarah akan menuliskan : gerakan mahasiswa kembali merobohkan kekuasaan yg mengkhianati rakyatnya...

Hidup mahasiswa...!!
Hidup mahasiswa...!!

Wassalamualaikum wr.wb.

Kamis, 21 Februari 2019

Tirani kampus kita.!!

Saat kebodohan menguasai kesadaran maka kesadaran memiliki hak untuk berbuat hal paling bodoh ~ibnu sina~
Harus ada perlawanan, entah dengan cara apa  dan jangan sampai kita ditundukkan olehnya ~albert camus~

Siapakah dirimu mahasiswa.?!

Mau tau bagaimana kampus memikat mahasiswanya? Jalur masuk di buat beraneka rupa. Pembayaran kuliah bahkan disesuaikan dengan penghasilan orang tua. Tak lupa ada kelas khusus bagi yang berpunya. Malahan ada kampus yang memberi hadiah bagi 100 pendaftar pertama. Ada pula kampus yang merasa terbaik di dunia sehingga penghargaan nya dipasang dimana-mana.
Julukan kampus negeri murah itu hanya dongeng jaman dahulu. Kini kampus disebut negeri karena biaya masuknya tinggi, uniknya makin mahal bayaran kian tinggi peminatnya. contoh: ITB, UI, UGM hingga unair tak pernah kekurangan mahasiswa tanpa malu mereka sebut ini cara untuk meningkatkan mutu. Kampus rakyat hanya sebutan legenda yang hanya jadi bahan cerita saja.
Kampus menunjukan diri sebagai sumber laba dan sumber pencipta penguasa.
Seorang ahli pendidikan bilang, pendidikan itu mengisyaratkan pengajaran, mengisyaratkan pengetahuan. Kini kutanya padamu pendidikan tinggi macam apa yang telah kamu nikmati hari ini?.
Ku ingin kamu renungkan sebentar saja pengalaman terbaik apa yang kamu peroleh dari kegiatan kuliahmu?.
mana ada dosen yang antusias bertanya padamu, siapa hari ini yang berani aksi menuntut keadilan? Siapakan dosen yang memuji mahasiswanya ketika ada polemik tidak diam saja?
coba berapa kali petinggi-petinggi kampus kocar-kacir melihat secuil saja mahasiswanya berani..
Tahukah kamu nietzche? Beliau pemikir hebat sekaligus gila. ia punya jawaban kenapa manusia itu mudah sekali taat dan sedikit sekali yang berani. Buat nya semua individu cenderung menerima kebenaran moralitas tanpa syarat.
ingatlah petuah nietzsche sesungguhnya lebih baik berbuat jahat daripada memiliki pikiran kerdil.!
Satukan kembali kekuatan mahasiswa sebagai pendobrak kemapanan dan penghancuran tirani. kelak sejarah akan menulis "gerakan mahasiswa kembali merobohkan kekuasaan yang mengkhianati rakyatnya"

-SAJAK ORANG KEPANASAN-

SEL.03.2-T5-8 Aksi Nyata - Perangkat Web dalam Pembelajaran

Nama    : MUHAMMAD YUNUS NPM     : 236600428 Mahasiswa yang berbahagia, setelah mempelajari semua materi pada unit ini “perangkat web dalam ...