Minggu, 17 Maret 2019

apakah memang begitu kuliah?

jujur saya termenung melihat itu. deretan mahasiswa duduk rapi tanpa bantahan. potongan mereka hampir mirip. menjatuhkan pandangan pada kelas seperti sebuah titah: diamlah maka kamu akan mendapatkan pengetahuan, seakan pengetahuan itu bisa menjelma dalam ruang yang sunyi tak ada berisik dan tak bergerak. lalu mahasiswa diperkenalkan dengan disiplin. sebuah aturan ditegaskan: masuklah dengan tertib, capai nilai tertinggi dan berbusana yang sopan. lazim situasi ini dengan sebutan latihan jadi kaum profesional.

   tapi apakah memang begitu suasana kuliah?
kuingin kembali ke dasawarsa 1940. masa dimana sebuah bangsa sedang menjeput mimpinya. masa dimana golongan mahasiswa menjadi punya status istimewa. elite baru yang tampil dengan cita-cita kemanusiaan. 
mereka kebayakan tinggal diasrama dengan tabiat yang unik, asrama yang merupakan forum bagi diskusi-diskusi intens dan agak tertutup dan menjadi pusat solidaritas....
suasananya pasti gaduh dan penuh kejutan. debat dan olah gagasan menjadi suatu yang menggairahkan. maklum mungkin  itu karena keadaan bangsa yang butuh gagasan dan sedang menghadapi berbagai ancaman.

  jangan pernah kau bilang mahasiswa itu agen perubahan jika melihat sikapmu hari ini
   adakah kamu merasa marah atas pengumuman dihalaman kuliah yang bunyinya masam: mahasiswa dilarang pakai kaos dan sandal dipintu masuk? bukankah sebaiknya mereka manganjurkan mahasiswa baca buku dan sibuk diskusi ketimbang ngurus pakaian apa yang pantas dipakai. sebenarnya siapa dirimu mahasiswa?
  mengapa kamu hanya ikuti saja perkataan dosen yang tidak ada mutunya dan membuatmu tidak berani? sebenarnya apa yang kau alami dikampusmu sekarang ini?

   mari kita putar ulang sejarah. siapa yang memberi soekarno inspirasi untuk memerdekakan republik ini? apa yang diajarkan pada hatta sehingga punya pandangan progres tentang ekonomi kerakyatan? tumbuh dalam pendidikan macam apa soewardi soejadiningrat mampu membuat tulisan yang provokatif? judulnya saja memukau "andai saya orang belanda". 
   Lebih jauh cobalah tanyakan pengalaman apa yang membawa tan malaka benci pada kuasa koloni?. kondisi pendidikan apa  yang dulu mampu melahirkan anak-anak muda yang punya kemauan baja?.
   
   sekarang saya ingin kalian berfikir dengan otak yang diberikan tuhan padamu. 
apa ada lomba riset dikampus yang meminta mahasiswanya untuk melihat kenapa orang miskin bisa menerima keadaan? mana ada lomba debat yang mengangkat topik tentang bagaimana menurunkan pemimpin brengsek dinegeri ini? tolong sebutkan apa ada lomba karya tulis ilmiah yang mengangkat topik soal cara meruntuhkan kapitalisme?  coba tengok adakah polling mahasiswa yang mengusut tentang kemalasan dan kebodohan dosennya? 
sejauh ini adakah penelitian yang mencoba menggali dampak positif demo mahasiswa?.
kalau mau dirangkum semua jawaban pastilah topik tersebut tidak ada dalam kenyataan sekaligus dalam benak petinggi kampus. buat apa membuat riset yang akan menggungcang tatanan dan mengubah keadaan.
   jika disebut bahwa jaminan kebebasan kampus sudah lama diproklamasikan, tradisi ilmiah diperdengarkan dan budaya tulis dirayakan. 
semua itu bohong! mana ada kebebasan jika perbangkangan sedikit saja sudah diberi hukuman,  dimana tradisi ilmiah ada jika kesadaran kritis saja dianggap atheis. mana ada budaya tulis dihidupkan jika dosenya tidak membuat karya ilmiah. 
singkatnya sekarang kebebasan dijamin asal dalam pengendalian, kritik diperkenankan asal bisa dilumpuhkan, lalu keberanian dibolehkan asal sesuai batasan. 
tradisi naif telah menjerumuskanmu wahai penerus bangsa. 
hilanglah kehormatan mahasiswa muda dan jatuhlah dirinya seperti yang digambarkan oleh benhard shaw:

maka anak-anak muda itu dicemari oleh kompromi yang kotor, memburuk karena oputunisme, bulukan karena sikapnya yang lamban, tidak karuan bentuknya karena ditarik kesana-kemari dan busuk oleh perembesan....

SEL.03.2-T5-8 Aksi Nyata - Perangkat Web dalam Pembelajaran

Nama    : MUHAMMAD YUNUS NPM     : 236600428 Mahasiswa yang berbahagia, setelah mempelajari semua materi pada unit ini “perangkat web dalam ...