Malam itu, ketika aku duduk di kedai kopi dekat trotoar jalan, sayupnya angin menembus dinding pori-pori kulitku. Aku tak menyangka akan bertemu dirimu, kau datang dengan membawa senyum manismu, dan tak lupa kau bawa serta lesung pipimu yang membuat dunia seperti milikmu seorang. Kau duduk, bercengkrama ria, saling melempar senyum, sementara aku hanya melihatmu dari kejauhan, memperhatikan segala gerak-gerik manjamu. Aku memang tak akan pernah bisa menyapamu, apalagi menyentuh tanganmu yang mungil nan halus itu. Aku tau, aku takkan mampu menjadi apa-apa, sementara kau punya segalanya, lelaki kecil ini hanya ingin satu hal dari dirimu, aku hanya ingin kau memperhatikanku, layaknya aku selalu mengagumimu, memperhatikanmu, dan menemaniku dalam suasana yang ramah ini. Mungkin itu hanya mimpi bagiku, khayalan yang tak pernah terealisasikan, seperti teori yang lepas dari praxis-nya. Kau lagi-lagi tersenyum diiringi hembusan angin yang sepoi-sepoi, aku hanya memangdangmu sekilas, seakan tak ingin melawatkan senyum itu, kau memang sekali-kali memandang kearahku, namun hal itu tak lantas menajadikanku besar kepala, karna kau memandangku dengan mata yang bersinar, tapi tanganmu tak pernah lepas dari cengkraman, ironis sekali. Jauh dari pandanganmu aku tetap tersenyum, melihatmu tertawa lepas, aku merasa senang melihatmu bahagia, bahkan perasaanku begitu lepas ketika aku melihat senyummu, karna melihat senyummu adalah karunia terbesar dalam hidupku. Seakan separuh beban dalam hidupku terhapus oleh senyummu, padahal kau tak tau apa beban dalam hidupku selama ini. Hari terus berlalu dan kenangan di kedai kopi itupun masih lekat dibenakku, seakan tak mau terhapus dari ingatanku. Entah mengapa kau seakan-akan amatlah cocok dengan semua konsep kebahagiaan, kesenangan dan segala bentuk keindahan yang ada di dalam ide ku. Segala konsep ideal itu ada padamu. Kau adalah bagian dari relaitas yang di tarik dari konsep bawaanku, materi yang amat sempurna dalam kenyataan pikiraanku, entah bentuk materi seperti apa dirimu, sehingga konsep ideal dalam kepalaku mengatakan bahwa kau adalah materi yang selama ini aku cari, kau mempunyai bentuk yang amat sederhana, tapi esensimulah yang membuatmu menjadi materi yang sempurna dalam konsepku tentang keindahan. Entah hal apa yang dapat aku abstraksikan untuk menggambar keindahan dirimu, karena kata cantik, manis, anggun, dan seluruh kata akan keindahan tak akan dapat menggambarkan kesempurnaan yang ada pada dirimu. Kau seperti menghipnotis mataku, menghilangkan akal sehatku yang ku lihat adalah sang pencipta, tuhan hadir dihadapanku ketika aku melihat tertawa dan tersenyum, karena ketika kau tersenyum aku percaya, bahwa adanya dirimu adalah bentuk manifestasi dari dzat tuhan. Aku kembali melihatmu di sebuah persimpangan yang ramai, mungkin suasana tak seindah tempo hari, kita berjumpa di tengah-tengah keramaian dimana sebagian mahasiswa yang berlalulang melakukan aktivitas yang biasa mereka gulati. Namun dari sekian aktivitas mahasiswa yang sedemikian banyak, hanya aktivitasmuu yang paling menarik perhatianku, kau tersenyum kembali padaku, tatapanmu seakan menuduhku dengan sorot yang yang begitu tajam dan menghakimi perasaanku. Aku tak tau sampai kapan aku harus seperti ini, menahan semua perasan yang bergejolah dalam hati kecil ku. Apakah ini yang dinamakan cinta?, atau hanya nafsu belaka, entahlah aku dibuat pusing oleh pertanyaan-pertanyaan itu. Sampai kapan aku harus memikirkanmu, memandangmu dari kejauhan. Bagaimana mungkin aku menanyakan siapa dirimu sebelum aku paham siapa diriku. Seperti layaknya Descartes, dia menayakan siapa dirinya dan meragukan dirinya, sebelum dia berusaha melihat dan menyakan siapah Tuhanya. Mungkin akupun harus demikian, aku harus bertanya siapa saya ?. sebelum saya berani menanyakan siapa kau dan perasaan apa yang terjadi ketika aku melihat senyum yang merona di bibirmu dengan lesung pipi yang begitu menggoda.....
Langganan:
Komentar (Atom)
SEL.03.2-T5-8 Aksi Nyata - Perangkat Web dalam Pembelajaran
Nama : MUHAMMAD YUNUS NPM : 236600428 Mahasiswa yang berbahagia, setelah mempelajari semua materi pada unit ini “perangkat web dalam ...
-
https://drive.google.com/file/d/1yl3_AlAMKp9bHMdnU2A3WQCa-eKzbiVw/view?usp=drive_link
-
Menurut KHD, pendidikan adalah memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan...
-
Nama : MUHAMMAD YUNUS 01.01.2-T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional Pada tahap ini, Mahasiswa meninjau...