Nama : MUHAMMAD YUNUS
01.01.2-T1-7. Koneksi Antar Materi -
Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional
Pada tahap ini, Mahasiswa
meninjau ulang keseluruhan materi dari ‘Mulai dari Diri’ hingga ‘Elaborasi
Pemahaman’ untuk membuat ‘Koneksi Antar Materi”, Sebagai kesimpulan
penguasaan materi ‘Perjalanan Pendidikan Nasional’ dengan uraian tugas
sebagai berikut:
- Tinjau kembali tugas individu dan kelompok
yang telah dikembangkan pada fase Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep,
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.
- Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan untuk
menguatkan pemahaman Anda tentang materi Perjalanan Pendidikan Nasional.
- Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan
pengalaman baru yang Anda peroleh dalam materi ini dan perubahan diri yang
yang Anda alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda.
Jawaban:
Pilihan menjadi seorang guru merupakan salah satu
impian yang pernah saya cita-citakan sejak kecil. Sering dipandang sebelah
mata, padahal profesi guru merupakan profesi yang penuh tantangan dan merupakan
profesi yang mulia. Menjadi seorang guru tidak hanya sebatas memberikan
pengajaran atau mentransfer ilmu yang dimiliki kepada peserta didik, lebih dari
itu menjadi guru haru mampu mendidik generasi bangsa. Meskipun perkembangan
teknologi terus semakin maju terutama di bidang pendidikan, namun seorang
pendidik tidaklah bisa digantikan dengan teknologi sebab pendidik adalah
manusia yang mengemban tugas sebagai pengajar, memberikan arahan, mengkonfirmasikan
kebenaran dan memberikan evaluasi untuk peserta didik.
Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah upaya
untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan
karakter), pikiran, serta tubuh anak. Pendidikan juga diartikan sebagai tempat
persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat
kebangsaan, agar segala unsur peradaban dan kebudayaan dapat tumbuh dengan
sebaik-baiknya. Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa perlunya pemberian
pendidikan kultural dan nasional dengan cara didiklah anak-anak kita sesuai
dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Pendidikan adalah tuntutan dalam
hidup tumbuhnya anak-anak. Maka ini artinya hidup tumbuhnya anak terletak di
luar kecakapan dan kehendak dari para pendidik.
Perjalanan pendidikan nasional tidak terlepas dari
sejarah panjang di masa lampau, misalnya pendidikan pada masa Belanda atau
kolonial yang berawal dari adanya sistem politik etis di Indonesia. salah satu
isi politik etis adalah edukasi atau pendidikan, di mana sistem pendidikan
hanya diperuntukkan untuk kalangan tertentu sehingga terjadinya sebuah
diskriminasi. Hanya golongan masyarakat atas dan calon-calon pegawai saja yang
diperbolehkan menempuh pendidikan. Salah satu dampak dari adanya pendidikan
kolonial telah melahirkan tokoh-tokoh terpelajar yang memiliki cita-cita untuk
melepaskan Indonesia dari belenggu pemerintah kolonial. Adapun golongan
terpelajar yang dimaksud adalah Soetomo (Budi Utomo), Suwardi Suryaningrat/Ki
Hajar Dewantara (Sekolah Taman Siswa), K.H Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), R.A
Kartini (Emansipasi perempuan).
Salah satu tokoh yang memiliki peranan penting
dalam perjalanan pendidikan nasional adalah Ki Hajar Dewantara. Pada tahun 1922
didirikannya Taman Siswa di Yogyakarta yang menjadi gerbang kebebasan dan
kebudayaan bangsa. Untuk menggambarkan peran guru dalam pendidikan, maka Ki
Hajar Dewantara menggunakan “sistem among” sebagai perwujudan menempatkan
anak-anak sebagai sentral dalam proses pendidikan. Dalam sistem ini maka setiap
pamong adalah pemimpin yang diwajibkan bersikap “ing ngarsa sung tuladha,
ing madya mangun karsa, dan tutwuri handayani”. Artinya, guru sebagai
pendidik hendaknya mampu menjadi contoh yang baik, pendidik juga harus mampu
menumbuhkembangkan minat dan kemauan anak untuk berkembang dan berkarya, serta
pendidik mengikuti dari belakang atau memberikan kebebasan, kesempatan dan
bimbingan agar anak dapat berkembang sesuai dengan inisiatifnya sendiri.
Refleksi
diri
Setelah
saya mempelajari topik 1 pada mata kuliah Filosofi Pendidikan, saya memperoleh
banyak pengetahuan baru dan terdapat beberapa perubahan yang saya rasakan,
sebagai berikut:
- Saya dapat mengetahui sejarah perjalanan
Sistem Pendidikan Nasional dari masa sebelum kemerdekaan hingga setelah
kemerdekaan bahkan pendidikan saat ini.
- Saya dapat mengetahui beberapa pemikiran yang
dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam kaitannya dengan Filosofi
Pendidikan yang selanjutnya diadaptasi dan diimplementasikan pada
pendidikan saat ini.
- Seperti yang disebutkan oleh Ki Hajar
Dewantara yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri
handayani. Saya menjadi tahu bahwa guru sejatinya bukan sekedar mengajar,
namun harus menjadi teladan, membangun cita-cita, dan memberi dukungan
kepada peserta didik.
- Ketika nanti saya menjadi guru, maka saya akan
menerapkan prinsip kemerdekaan belajar atau merdeka belajar dengan cara
memberikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk mengembangkan minat
dan potensi yang ada di dalam dirinya.
- Sebagai guru saya juga harus turut terlibat
dalam menumbuhkan karakter peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar